Kamis, 09 April 2020

Catatan Ekonomi KD 9. Manajemen


Catatan Ekonomi 

KD 9. Manajemen

Nama : Ariva Aqila

Kelas : X Mia 2 


A. Sejarah Manajemen


Terdapat empat fase yang menandai sejarah perkembangan ilmu manajemen.

1.      Era Pemikiran Awal

Adam Smith, salah satu ilmuwan ekonomi yang paling terkenal sepanjang sejarah, mengemukakan ajaran ekonomi klasik di dalam buku yang ia tulis.Dalam buku tersebut tertulis tentang organisasi dan bagaimana pembagian kerja yang baik dapat menciptakan efek positif untuk menghasilkan nilai ekonomi yang unggul dan efisien.Pembagian ini juga mencakup rincian pekerjaan untuk anggota tim secara spesifik, khusus, dan berulang-ulang.Ia memberi contoh: 10 orang dengan tugas khusus dalam perusahaan akan mampu menghasilkan 48 ribu peniti dalam sehari. Jika dilakukan oleh satu orang, mungkin hanya akan menghasilkan 10 peniti sehari.
Kesimpulannya, pembagian kerja yang baik akan menciptakan produktivitas yang lebih baik, pemanfaatan waktu yang lebih efisien, keterampilan dalam bekerja meningkat, dan tenaga yang dikeluarkan lebih hemat.

2. Era Manajemen Sains

Konsep manajemen ilmiah dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor, seorang ilmuwan manajemen. Konsep ini ia tuliskan dalam buku yang berjudul Principles of Scientific Management tahun 1911.Menurut Taylor, cara terbaik untuk menentukan solusi penyelesaian suatu pekerjaan tertentu hanya dapat dicapai dengan metode ilmiah.Sekitar 30 tahun setelah era Taylor, atau tepatnya pada tahun 1940-an, muncul Patrick Blackett yang mengemukakan gagasan mengenai riset operasi yang merupakan kombinasi dari ilmu mikroekonomi dan statistika.Riset ini secara umum dikenal sebagai manajemen sains yang berusaha untuk menyelesaikan masalah dalam konteks manajemen di bidang logistik dan operasi dengan pendekatan ilmiah.
Sedangkan di tahun 1946, ada Peter F. Drucker yang menelurkan sebuah buku tentang manajemen terapan berjudul Concept of the Conspiracy. Secara spesifik, buku ini membahas tentang penelitian dalam organisasi.Pemikiran yang berkembang di era ini juga didukung oleh Gilbreth dan Henry Gantt. Gantt menuangkan ide mengenai seorang mandor yang wajib memberi pendidikan untuk karyawannya dan menerapkan manajemen untuk mengontrol kinerjanya.Penemuan suatu alat yang bernama micromotion juga muncul di era ini. Fungsinya adalah untuk mengukur kinerja para karyawan dengan meneliti gerakan yang dilakukan.

3. Era Manusia Sosial

Mary Parker Follet di tahun 1942 menuliskan buku dengan judul Creative Experience yang menceritakan tentang filosofi bisnis.Follet berpendapat bahwa tugas memimpin adalah tujuan sebuah kelompok dan hal ini berhubungan dengan individu yang terlibat di dalamnya.
Pada intinya, manajer dan pekerja adalah mitra sekaligus rekan kerja, bukan sebagai lawan. Sehingga integrasi arah dan tujuan dalam bekerja sangatlah penting agar organisasi dapat mencapai tujuannya.

4. Era Modern

Era ini terjadi di abad ke-20 berkat gagasan dari seorang ilmuwan manajemen bernama Joseph Juran dan W. Edward Deming. Di Jepang, Deming dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas. Gelar itu ia dapat berkat pernyataannya bahwa sebagian besar masalah dalam kualitas bukan merupakan kesalahan karyawan, namun ada pada sistem yang kurang baik. Sehingga, ada beberapa implikasi yang terjadi ketika kualitas sistem diperbaiki.
·    Biaya pengeluaran akan berkurang secara signifikan karena kesalahan kecil yang terjadi dapat lebih ditekan. Maka, anggaran yang dialokasikan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dapat dialihkan ke sektor yang lain.
·      Meningkatnya indeks produktivitas.
·      Target market juga akan menjadi lebih baik karena Anda dapat mengupayakan kualitas yang lebih baik dengan biaya produksi yang lebih ditekan. Sehingga, harga akan turun namun kualitas menjadi lebih baik.
·      Dengan biaya produksi yang rendah, peluang perusahaan untuk mendapat untung lebih pasti akan semakin besar. Salah satu indikator perusahaan mampu bertahan adalah ketika mampu untuk membukukan keuntungan yang signifikan.
·      Meningkatnya jumlah lapangan pekerjaan yang bisa dihasilkan akan mengurangi jumlah pengangguran yang ada di suatu daerah.

B. Pengertian Manajemen

Pengertian manajemen begitu luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara konsisten. Namun, definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting pengelolaan. Manajemen dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu:
1.         Manajemen sebagai seni (art)
Mary Parker Follet : “Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan”. Artinya bahwa manajer dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain.
2.         Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science)
Luther Gullick : “Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan”.
3.         Manajemen sebagai suatu proses (process)
Stoner mengemukakan, “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan".



C. Fungsi Manajemen

George R. Terry menjelaskan bahwa fungsi manajemen terdiri dari planning, organizing, actuating, dan controlling. Yuk, langsung saja simak pembahasannya satu per satu lebih detail di bawah ini.
1. Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan ialah proses dasar manajemen guna menentukan tujuan dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. 
Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu, seperti punya tujuan yang jelas, bersifat sederhana, ada analisis pekerjaan, fleksibel sesuai perkembangan, dan punya unsur keseimbangan antara tujuan setiap bagian dengan tujuan perusahaan.
Adapun manfaat dari kegiatan planning adalah:
a.          Tugas menjadi tepat sasaran
b.      Meminimalisir peluang kesalahan
c.          Sebagai pedoman kegiatan
d.      Kesatuan visi dan misi yang sama
2. Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan orang-orang, alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sehingga tercipta kesatuan dalam rangka mencapai tujuan.Dalam suatu organisasi, terdapat beberapa unsur yaitu sekelompok manusia, adanya kegiatan yang dilakukan, serta tujuan yang ingin dicapai. Berikut ini beberapa manfaat pengorganisasian:
a.          Pembagian tugas
b.      Spesialisasi tugas
c.          Membantu anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya

3. Actuating (Pelaksanaan)
Pelaksanaan adalah fungsi untuk menggerakkan orang-orang supaya bisa bekerja sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya manusia. Untuk itu, fungsi yang satu ini selalu dikaitkan dengan kegiatan kepemimpinan atau leadership.
Ada tiga gaya dalam pelaksanaan kepemimpinan, yakni:
1.   Otoriter
2.   Demokratis
3.   Bebas
4. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah fungsi manajemen untuk mengoreksi kesalahan yang terjadi demi tercapainya suatu organisasi. Henry Fayol mendefinisikan pengawasan sebagai tindakan meneliti apakah segala sesuatu sudah tercapai atau berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Fungsi pengawasan akan efektif apabila memperhatikan hal-hal seperti jalur kesalahan, penetapan waktu pelaksanaan pengawasan, perintah pelaksanaan, dan tindak lanjut.

D. Unsur Manajemen

Ditinjau dari unsurnya, ada enam unsur utama yang kerap disingkat sebagai 6M. Unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut.

1. Man (Manusia)

Manusia sebagai penggerak organisasi menjadi salah satu unsur paling penting dalam konsep manajemen. Manusia yang menjadi bagian dari kesatuan tim organisasi ini perlu dibagi menjadi beberapa tingkatan seperti poin nomor 4 di atas.Ketika semua tingkatan mampu menjalankan fungsinya dengan baik dan maksimal, maka akan mempermudah organisasi memiliki kinerja yang efektif untuk tercapainya suatu tujuan bersama.

2. Money (Uang)

Uang adalah komponen yang tak bisa dilepaskan dari keberhasilan suatu organisasi. Uang ini bisa dalam bentuk modal awal, omzet, atau aset lainnya yang tidak berbentuk uang tunai.
Dengan pengelolaan uang yang baik, kebutuhan organisasi, baik dari segi operasional dan pengembangan, dapat berjalan secara maksimal.

3. Material (Bahan)

Bahan adalah material yang digunakan sebagai bahan baku produksi. Pemilihan bahan yang tepat sesuai dengan segmentasi pasar yang telah ditentukan perusahaan di awal adalah faktor penting yang harus ditentukan dari awal.

4. Machine (Mesin)

Penggunaan mesin berfungsi untuk mempercepat proses produksi, membuat kualitasnya lebih terukur, dan mengurangi adanya faktor kesalahan manusia. Namun, hal ini juga sangat tergantung dari jenis produk apa yang dihasilkan organisasi Anda.
Beberapa organisasi memproduksi barang buatan tangan yang secara eksklusif dibuat dengan jumlah terbatas. Maka, mesin yang dibutuhkan adalah yang mampu menunjang produksi satuan tersebut, bukan mesin produksi massal.

5.  Method (Metode)

Metode adalah serangkaian proses yang dibuat untuk meningkatkan nilai guna dari segala sumber daya maupun faktor-faktor lain yang akan menentukan berhasil atau tidaknya proses manajemen di dalam organisasi yang Anda kelola.

6. Market (Pasar)

Menentukan pasar berarti menentukan target konsumen yang sekiranya sesuai dengan produk yang dihasilkan oleh organisasi Anda. Cara untuk menentukan pasar bisa berdasarkan gender, demografi, usia, penghasilan, atau gaya hidup.
Pasar juga bisa dijadikan sumber acuan dalam setiap keputusan maupun strategi yang diterapkan organisasi. Karena itu, jangan sampai Anda tak menentukan pasar yang jelas untuk organisasi Anda.

E. Prinsip Manajemen

Menurut Henry Fayol. seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari :
3.         Disiplin (Discipline)
7.         Penggajian pegawai
8.         Pemusatan (Centralization)
9.         Hierarki (tingkatan)
10.     Ketertiban (Order)

F. Tingkatan Manajemen

Tingkatan manajemen yang umumnya diterapkan dalam suatu organisasi terbagi menjadi tiga hal, yaitu :


1. Top Management

Top management adalah tingkatan tertinggi yang ada dalam organisasi. Umumnya, orang-orang yang menduduki posisi ini adalah dewan direksi, presiden direktur, direktur utama dan jabatan eksekutif lainnya.
Fungsi dari tingkatan ini adalah merumuskan rencana jangka panjang serta mengambil keputusan strategis yang berguna bagi perusahaan. Keahlian yang harus dimiliki manajemen puncak adalah kemampuan yang bersifat konseptual (conceptuall skill).

2. Middle Management

Middle management adalah tingkatan yang berada persis di bawah top management, bertugas untuk mengawasi unit kerja serta mengaplikasikan, mengembangkan agenda dan strategi yang telah dirumuskan top management.
Middle management bekerja dengan melaporkan hasilnya kepada top management. Contoh jabatan dalam manajemen level menengah adalah kepala divisi, kepala bagian. Skil yang harus dimiliki pada jenjang ini adalah kemampuan manajerial (manajerial skills)

3. Lower/First Line/Supervisory Management

Merupakan tingkatan terbawah yang ada di organisasi, lower management berfungsi untuk mengawasi kinerja sumber daya manusia dari sektor operasional. Istilah lain yang biasa digunakan untuk menyebut posisi ini adalah mandor dan supervisor. Skill yang harus dimiliki pada tingkatan lebih bersifat teknik atau technical skills.

G. Bidang-bidang Manajemen

1. Manajemen produksi,
adalah pelaksanaan kegiatan manajemen terhadap system produksi dengan tujuan agar produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien. Proses kegiatan produksi meliputi pemilihan, perancangan, pengoperasian, pengawasan dan pembaharuan.
2. Manajemen pemasaran,
adalah penerapan fungsi manajemen dalam kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada konsumen/masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi kemajuan suatu perusahaan ataupun industri.
3. Manajemen personalia,
adalah penerapan fungsi manajemen dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi, pengintegrasian, dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu untuk mencapai tujuan organisasi. Ruang lingkup manajemen personalia antara lain pengadaan pegawai, pengembangan pegawai, pemberian kompensasi atau gaji pegawai, pengintegrasian, dan pemeliharaan pegawai.
4. Manajemen keuangan,
adalah aktivitas dan fungsi manajemen untuk menyediakan segala kebutuhan finansial yang berkaitan dengan operasional perusahaan atau organisasi.
5. Manajemen administrasi/akuntansi,
adalah cara mengajukan informasi mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat membantu manajemen dalam menentukan garis-garis kebijakan dan operasional sehari-hari pada suatu perusahaan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar