Catatan Ekonomi
KD 9. Manajemen
Nama : Ariva Aqila
Kelas : X Mia 2
Catatan Ekonomi
KD 9. Manajemen
A. Sejarah Manajemen
Terdapat empat fase yang menandai
sejarah perkembangan ilmu manajemen.
1.
Era Pemikiran Awal
Adam Smith, salah satu ilmuwan
ekonomi yang paling terkenal sepanjang sejarah, mengemukakan ajaran ekonomi
klasik di dalam buku yang ia tulis.Dalam buku tersebut tertulis tentang
organisasi dan bagaimana pembagian kerja yang baik dapat menciptakan efek
positif untuk menghasilkan nilai ekonomi yang unggul dan efisien.Pembagian ini
juga mencakup rincian pekerjaan untuk anggota tim secara spesifik, khusus, dan
berulang-ulang.Ia memberi contoh: 10 orang dengan tugas khusus dalam perusahaan
akan mampu menghasilkan 48 ribu peniti dalam sehari. Jika dilakukan oleh satu
orang, mungkin hanya akan menghasilkan 10 peniti sehari.
Kesimpulannya, pembagian kerja yang
baik akan menciptakan produktivitas yang lebih baik, pemanfaatan waktu yang
lebih efisien, keterampilan dalam bekerja meningkat, dan tenaga yang dikeluarkan
lebih hemat.
2. Era Manajemen Sains
Konsep manajemen ilmiah
dipopulerkan oleh Frederick Winslow Taylor, seorang ilmuwan manajemen. Konsep
ini ia tuliskan dalam buku yang berjudul Principles of Scientific Management tahun
1911.Menurut Taylor, cara terbaik untuk menentukan solusi penyelesaian suatu
pekerjaan tertentu hanya dapat dicapai dengan metode ilmiah.Sekitar 30 tahun
setelah era Taylor, atau tepatnya pada tahun 1940-an, muncul Patrick Blackett
yang mengemukakan gagasan mengenai riset operasi yang merupakan kombinasi dari
ilmu mikroekonomi dan statistika.Riset ini secara umum dikenal sebagai
manajemen sains yang berusaha untuk menyelesaikan masalah dalam konteks
manajemen di bidang logistik dan operasi dengan pendekatan ilmiah.
Sedangkan di tahun 1946, ada Peter
F. Drucker yang menelurkan sebuah buku tentang manajemen terapan berjudul Concept of the Conspiracy.
Secara spesifik, buku ini membahas tentang penelitian dalam
organisasi.Pemikiran yang berkembang di era ini juga didukung oleh Gilbreth dan
Henry Gantt. Gantt menuangkan ide mengenai seorang mandor yang wajib memberi
pendidikan untuk karyawannya dan menerapkan manajemen untuk mengontrol
kinerjanya.Penemuan suatu alat yang bernama micromotion juga muncul di
era ini. Fungsinya adalah untuk mengukur kinerja para karyawan dengan meneliti
gerakan yang dilakukan.
3. Era Manusia Sosial
Mary Parker Follet di tahun 1942
menuliskan buku dengan judul Creative Experience yang
menceritakan tentang filosofi bisnis.Follet berpendapat bahwa tugas memimpin
adalah tujuan sebuah kelompok dan hal ini berhubungan dengan individu yang
terlibat di dalamnya.
Pada intinya, manajer dan pekerja
adalah mitra sekaligus rekan kerja, bukan sebagai lawan. Sehingga integrasi
arah dan tujuan dalam bekerja sangatlah penting agar organisasi dapat mencapai
tujuannya.
4. Era Modern
Era ini terjadi di abad ke-20
berkat gagasan dari seorang ilmuwan manajemen bernama Joseph Juran dan W.
Edward Deming. Di Jepang, Deming dianggap sebagai Bapak Kontrol Kualitas. Gelar itu ia dapat
berkat pernyataannya bahwa sebagian besar masalah dalam kualitas bukan
merupakan kesalahan karyawan, namun ada pada sistem yang kurang baik. Sehingga,
ada beberapa implikasi yang terjadi ketika kualitas sistem diperbaiki.
· Biaya pengeluaran akan berkurang secara signifikan
karena kesalahan kecil yang terjadi dapat lebih ditekan. Maka, anggaran yang
dialokasikan untuk memperbaiki kesalahan tersebut dapat dialihkan ke sektor
yang lain.
· Meningkatnya
indeks produktivitas.
· Target market juga
akan menjadi lebih baik karena Anda dapat mengupayakan kualitas yang lebih baik
dengan biaya produksi yang lebih ditekan. Sehingga, harga akan turun namun
kualitas menjadi lebih baik.
· Dengan
biaya produksi yang rendah, peluang perusahaan untuk mendapat untung lebih
pasti akan semakin besar. Salah satu indikator perusahaan mampu bertahan adalah
ketika mampu untuk membukukan keuntungan yang signifikan.
· Meningkatnya
jumlah lapangan pekerjaan yang bisa dihasilkan akan mengurangi jumlah
pengangguran yang ada di suatu daerah.
B. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen begitu
luas, sehingga dalam kenyataannya tidak ada definisi yang digunakan secara
konsisten. Namun, definisi yang lebih kompleks dan mencakup aspek-aspek penting
pengelolaan. Manajemen dapat
ditinjau dari tiga aspek, yaitu:
1.
Manajemen sebagai seni (art)
Mary Parker Follet : “Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan”. Artinya bahwa manajer dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain.
Mary Parker Follet : “Manajemen adalah seni dalam menyelesaikan pekerjaan”. Artinya bahwa manajer dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-orang lain.
2.
Manajemen sebagai ilmu pengetahuan (science)
Luther Gullick : “Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan”.
Luther Gullick : “Manajemen adalah suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat kerjasama ini lebih bermanfaat bagi kemanusiaan”.
3.
Manajemen sebagai suatu proses (process)
Stoner mengemukakan, “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan".
Stoner mengemukakan, “Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan".
C.
Fungsi Manajemen
George R. Terry menjelaskan bahwa fungsi manajemen terdiri
dari planning, organizing,
actuating, dan controlling.
Yuk, langsung saja simak pembahasannya satu per satu lebih detail di bawah ini.
1.
Planning (Perencanaan)
Planning atau perencanaan ialah proses dasar manajemen guna menentukan
tujuan dan langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan
tersebut.
Perencanaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat tertentu,
seperti punya tujuan yang jelas, bersifat sederhana, ada analisis pekerjaan,
fleksibel sesuai perkembangan, dan punya unsur keseimbangan antara tujuan
setiap bagian dengan tujuan perusahaan.
Adapun manfaat dari kegiatan planning adalah:
a.
Tugas menjadi tepat sasaran
c.
Sebagai pedoman kegiatan
d.
Kesatuan visi dan misi yang
sama
2.
Organizing (Pengorganisasian)
Pengorganisasian adalah proses pengelompokkan orang-orang,
alat-alat, tugas, tanggung jawab, dan wewenang sehingga tercipta kesatuan dalam
rangka mencapai tujuan.Dalam suatu organisasi, terdapat beberapa unsur yaitu
sekelompok manusia, adanya kegiatan yang dilakukan, serta tujuan yang ingin
dicapai. Berikut
ini beberapa manfaat pengorganisasian:
a.
Pembagian tugas
b.
Spesialisasi tugas
c.
Membantu anggota mengetahui tugas dan
tanggung jawabnya
3. Actuating
(Pelaksanaan)
Pelaksanaan adalah fungsi untuk menggerakkan orang-orang supaya bisa bekerja sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya manusia. Untuk itu, fungsi yang satu ini selalu dikaitkan dengan kegiatan kepemimpinan atau leadership.
Pelaksanaan adalah fungsi untuk menggerakkan orang-orang supaya bisa bekerja sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Pelaksanaan merupakan fungsi manajemen yang paling penting karena berhubungan dengan sumber daya manusia. Untuk itu, fungsi yang satu ini selalu dikaitkan dengan kegiatan kepemimpinan atau leadership.
Ada tiga gaya dalam pelaksanaan kepemimpinan, yakni:
1. Otoriter
2. Demokratis
3. Bebas
4. Controlling
(Pengawasan)
Pengawasan adalah fungsi manajemen untuk mengoreksi kesalahan yang
terjadi demi tercapainya suatu organisasi. Henry Fayol mendefinisikan
pengawasan sebagai tindakan meneliti apakah segala sesuatu sudah tercapai atau
berjalan sesuai dengan tujuan yang sudah ditetapkan. Fungsi pengawasan akan efektif
apabila memperhatikan hal-hal seperti jalur kesalahan, penetapan waktu
pelaksanaan pengawasan, perintah pelaksanaan, dan tindak lanjut.
D. Unsur Manajemen
Ditinjau dari unsurnya, ada enam
unsur utama yang kerap disingkat sebagai 6M. Unsur-unsur tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Man
(Manusia)
Manusia sebagai penggerak
organisasi menjadi salah satu unsur paling penting dalam konsep manajemen.
Manusia yang menjadi bagian dari kesatuan tim organisasi ini perlu dibagi menjadi
beberapa tingkatan seperti poin nomor 4 di atas.Ketika semua tingkatan mampu
menjalankan fungsinya dengan baik dan maksimal, maka akan mempermudah
organisasi memiliki kinerja yang efektif untuk tercapainya suatu tujuan
bersama.
2. Money
(Uang)
Uang adalah komponen yang tak bisa
dilepaskan dari keberhasilan suatu organisasi. Uang ini bisa dalam bentuk modal
awal, omzet, atau aset lainnya yang tidak berbentuk uang tunai.
Dengan pengelolaan uang yang baik,
kebutuhan organisasi, baik dari segi operasional dan pengembangan, dapat
berjalan secara maksimal.
3. Material
(Bahan)
Bahan adalah material yang
digunakan sebagai bahan baku produksi. Pemilihan bahan yang tepat sesuai dengan
segmentasi pasar yang telah ditentukan perusahaan di awal adalah faktor penting
yang harus ditentukan dari awal.
4. Machine
(Mesin)
Penggunaan mesin berfungsi untuk
mempercepat proses produksi, membuat kualitasnya lebih terukur, dan mengurangi
adanya faktor kesalahan manusia. Namun, hal ini juga sangat tergantung dari
jenis produk apa yang dihasilkan organisasi Anda.
Beberapa organisasi memproduksi
barang buatan tangan yang secara eksklusif dibuat dengan jumlah terbatas. Maka,
mesin yang dibutuhkan adalah yang mampu menunjang produksi satuan tersebut,
bukan mesin produksi massal.
5.
Method (Metode)
Metode adalah serangkaian proses
yang dibuat untuk meningkatkan nilai guna dari segala sumber daya maupun
faktor-faktor lain yang akan menentukan berhasil atau tidaknya proses manajemen
di dalam organisasi yang Anda kelola.
6. Market
(Pasar)
Menentukan pasar berarti menentukan
target konsumen yang sekiranya sesuai dengan produk yang dihasilkan oleh
organisasi Anda. Cara untuk menentukan pasar bisa berdasarkan gender,
demografi, usia, penghasilan, atau gaya hidup.
Pasar juga bisa dijadikan sumber
acuan dalam setiap keputusan maupun strategi yang diterapkan organisasi. Karena
itu, jangan sampai Anda tak menentukan pasar yang jelas untuk organisasi Anda.
E. Prinsip Manajemen
Menurut Henry Fayol.
seorang industrialis asal Perancis, prinsip-prinsip dalam manajemen sebaiknya
bersifat lentur dalam arti bahwa perlu di pertimbangkan sesuai dengan
kondisi-kondisi khusus dan situasi-situasi
yang berubah. Prinsip - prinsip umum manajemen menurut Henry Fayol terdiri dari
:
Tingkatan manajemen yang umumnya
diterapkan dalam suatu organisasi terbagi menjadi tiga hal, yaitu :
1. Top
Management
Top management adalah
tingkatan tertinggi yang ada dalam organisasi. Umumnya, orang-orang yang
menduduki posisi ini adalah dewan direksi, presiden direktur, direktur utama
dan jabatan eksekutif lainnya.
Fungsi dari tingkatan ini adalah
merumuskan rencana jangka panjang serta mengambil keputusan strategis yang
berguna bagi perusahaan. Keahlian yang harus dimiliki manajemen puncak adalah
kemampuan yang bersifat konseptual (conceptuall skill).
2. Middle
Management
Middle management adalah
tingkatan yang berada persis di bawah top management, bertugas untuk
mengawasi unit kerja serta mengaplikasikan, mengembangkan agenda dan strategi
yang telah dirumuskan top management.
Middle management bekerja
dengan melaporkan hasilnya kepada top management. Contoh jabatan dalam
manajemen level menengah adalah kepala divisi, kepala bagian. Skil yang harus
dimiliki pada jenjang ini adalah kemampuan manajerial (manajerial skills)
3. Lower/First
Line/Supervisory Management
Merupakan tingkatan terbawah yang
ada di organisasi, lower management berfungsi untuk mengawasi kinerja
sumber daya manusia dari sektor operasional. Istilah lain yang biasa digunakan
untuk menyebut posisi ini adalah mandor dan supervisor. Skill yang harus
dimiliki pada tingkatan lebih bersifat teknik atau technical skills.
G.
Bidang-bidang Manajemen
1.
Manajemen produksi,
adalah pelaksanaan
kegiatan manajemen terhadap system produksi dengan tujuan agar produksi dapat
berjalan secara efektif dan efisien. Proses kegiatan produksi meliputi
pemilihan, perancangan, pengoperasian, pengawasan dan pembaharuan.
2.
Manajemen pemasaran,
adalah penerapan fungsi
manajemen dalam kegiatan penciptaan dan penyerahan barang atau jasa kepada
konsumen/masyarakat, agar dapat memperluas pasar bagi kemajuan suatu perusahaan
ataupun industri.
3.
Manajemen personalia,
adalah penerapan fungsi
manajemen dalam hal pengadaan, pengembangan, pemberian kompensasi,
pengintegrasian, dan pemeliharaan terhadap sumber daya manusia secara terpadu
untuk mencapai tujuan organisasi. Ruang lingkup manajemen personalia antara
lain pengadaan pegawai, pengembangan pegawai, pemberian kompensasi atau gaji
pegawai, pengintegrasian, dan pemeliharaan pegawai.
4.
Manajemen keuangan,
adalah aktivitas dan
fungsi manajemen untuk menyediakan segala kebutuhan finansial yang berkaitan
dengan operasional perusahaan atau organisasi.
5.
Manajemen administrasi/akuntansi,
adalah cara mengajukan
informasi mengenai administrasi atau akuntansi sedemikian rupa sehingga dapat
membantu manajemen dalam menentukan garis-garis kebijakan dan operasional
sehari-hari pada suatu perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar