Senin, 04 November 2019

Catatan KD 4 ekonomi



Terbentuknya harga pasar dan struktur pasar

  A. Permintaan, penawaran, dan harga pasar

1. Permintaan
Pengertian permintaan adalah sejumlah barang dan jasa yang diinginkan untuk dibeli untuk memenuhi kebutuhan pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu di pasar.
Permintaan dapat dibagi menjadi:
Permintaan absolut: permintaan terhadap barang dan jasa secara umum, dengan disertai atau tidak disertai dengan kemampuan untuk membeli.
Permintaan efektif: permintaan terhadap barang dan jasa yang disertai dengan kemampuan untuk membeli.

Hukum permintaan
Dengan menganggap faktor-faktor lain bersifat tetap (ceteris paribus) hukum permintaan menyatakan bahwa: ketika harga suatu barang/jasa mengalami penurunan, maka jumlah permintaan barang/jasa tersebut akan naik, dan sebaliknya ketika harga barang/jasa meningkat, maka jumlah barang/jasa yang diminta akan berkurang.

Faktor- faktor yang mempengaruhi permintaan
Hukum permintaan menjelaskan bahwa harga berpengaruh terhadap jumlah barang/jasa yang diminta. Meskipun demikian, teradapat faktor-faktor lain yang juga berpengaruh. Berikut adalah faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan:
  a. Harga barang itu sendiri
Seperti yang telah dijelaskan pada hukum permintaan, harga barang/jasa itu sendiri berpengaruh terhadap jumlah yang diminta.
  b. Pendapatan masyarakat
Pada barang normal, peningkatan pendapatan akan meningkatkan jumlah barang/jasa yang diminta. Namun pada barang inferior (misalnya nasi jagung), peningkatan pendapatan justru akan mengurangi jumlah barang/jasa yang diminta.
  c. Intensitas kebutuhan
Semakin penting barang/jasa dalam memenuhi kebutuhan seseorang maka jumlah permintaannya akan semakin meningkat. Misalnya permintaan payung di kala hujan akan lebih tinggi dibandingkan saat tidak hujan.
  d. Jumlah penduduk
Semakin besar jumlah penduduk di suatu negara maka semkain besar permintaannya terhadap barang/jasa.
  e. Selera
Peningkatan selera pada satu jenis barang/jasa akan meningkatkan permintaan terhadap barang/jasa tersebut dibandingkan dengan jenis barang/jasa lain. Misalnya permintaan terhadap tiket konser artis Korea meningkat akhir-akhir ini karena meningkatnya kegemaran remaja Indonesia terhadap artis-artis tersebut.
  f. Barang pengganti
Ketersediaan barang pengganti berpengaruh terhadap jumlah barang dan jasa yang diminta. Ketika harga teh meningkat, masyarakat yang menganggap kopi adalah barang substitusi dari teh akan mengalihkan pembeliaannya ke kopi sehingga permintaan kopi akan meningkat.

Kurva permintaan
Kurva permintaan adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dan jumlah barang yang diminta. Perubahan pada harga barang itu sendiri akan menyebabkan pergeseran sepanjang kurva permintaan (gambar A) sementara perubahan pada faktor-faktor lain akan menyebabkan pergeseran kurva (gambar B).

Gambar A


Keterangan: pergerakan dari A ke B disebabkan karena penurunan harga yang menyebabkan kuantitas meningkat.
Gambar B


Keterangan: peningkatan selera berakibat pada pergeseran kurva ke kanan atas, sehingga dengan kuantitas yang sama, seseorang akan membayar dengan jumlah yang lebih tinggi untuk barang/jasa yang diminta.

Fungsi Permintaan
Bentuk umum fungsi permintaan dengan dua variabel adalah sebagai berikut :


Qd = a – bPd    atau  Pd = -1/b ( -a + Qd)
Keterangan :
a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai negatif
b = ∆Qd / ∆Pd
Pd        = harga barang per unit yang diminta
Qd       = banyaknya unit barang yang diminta
Syarat, P  ≥  0, Q ≥  0, serta dPd / dQ &lt ; 0

2. Penawaran
Pengertian penarawan adalah sejumlah barang dan jasa yang tersedia di pasar untuk dijual pada berbagai tingkat harga dan waktu tertentu.

Hukum penawaran
Berkebalikan dengan hukum permintaan, peningkatan harga barang/jasa akan menyebabkan penwaran terhadap barang/jasa tersebut meninngkat dan sebaliknya, dengan asumsi faktor lain dianggap tetap.

Faktor-faktor yang memengaruhi penawaran:
Selain harga barang itu sendiri, beberapa faktor lain yang memengaruhi permintaan adalah:

Biaya produksi
Tinggi rendahnya biaya produksi berpengaruh terhadap kemampuan produksi dan harga jual barang, sehingga berpengaruh terhadap jumlah penawaran.

Teknologi
Semakin mutakhir teknologi yang digunakan maka produksi semakin efisien sehingga jumlah yang ditawarkan dapat ditingkatkan.

Harapan akan harga masa depan
Jika produsen memperkirakan bahwa harga akan naik di masa dewan, maka penwaran saat ini akan dikurangi dan barang/jasa ditimbun untuk dijual di masa depan dengan harapan keuntungan yang diperoleh meningkat.

Kurva penawaran
Kurva penwaran adalah kurva yang menggambarkan fungsi antara harga dengan jumlah barang/ jasa yang ditawarkan. Perubahan harga barang/jasa itu sendiri akan berpengaruh terhadap pergerakan sepanjang kurva penawaran (gambar 1) sementara perubahan pada faktor lain akan berpengaruh terhadap pergeseran kurva permintaan (gambar 2).

Gambar 1


Keterangan: peningkatan harga menyebabkan penawaran meningkat dari A ke B

Gambar 2


Keterangan: Perkiraan peningkatan harga di masa mendatang mengurangi jumlah yang ditawarkan saat ini (dari A ke B).

Fungsi Penawaran
Bentuk umum dari fungsi penawaran linear adalah sebagai berikut:
Qs = a + bPs
Keterangan :
a dan b = konstanta, dimana b harus bernilai positif.
b = ∆Qs/ ∆Ps
Ps = harga barang per unit yang ditawarkan
Qs = banyaknya unit barang yang ditawarkan
Syarat, Ps≥ 0, Qs≥ 0, serta dPs/ dQs &gt ; 0

3. Harga pasar/ keseimbangan

   1. Konsep Harga Keseimbangan
Kecenderungan pembeli ialah menginginkan harga murah dengan kualitas barang yang bagus, sedangkan penjual mempunyai kecenderungan untuk mendapatkan keuntungan banyak. Kecenderungan berlawanan ini tidak akan menghasilkan transaksi jika tidak ada kesepakatan harga.

Kesepakatan harga pasar terbentuk melalui tawar menawar antara pembeli dan penjual. Hasil tawar menawar antara pembeli dengan penjual dinamakan harga pasar, dalam ilmu ekonomi disebut harga keseimbangan atau equilibrium. Harga keseimbangan atau harga pasar adalah suatu harga yang menggambarkan keseimbangan antara jumlah barang yang diminta dengan jumlah barang yang ditawarkan. Pada tingkat harga tertentu, jumlah barang yang diminta maupun jumlah barang yang ditawarkan sebanding. Harga keseimbangan ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran.

2. Proses Terbentuknya Harga Keseimbangan
Proses terbentuknya harga keseimbangan berawal dari adanya interaksi antara pembeli (permintaan) dan penjual (penawaran) yang dilakukan secara wajar. Interaksi antara permintaan dan penawaran sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran karena hal berikut.
Hukum permintaan menyatakan bahwa permintaan cenderung akan bertambah apabila harga berangsur turun.
Hukum penawaran menyatakan bahwa penawaran cenderung akan bertambah jika harga berangsur naik.

Di pasar persaingan sempurna, pembentukan harga sepenuhnya tergantung pada kekuatan permintaan dan penawaran. Permintaan dan penawaran di pasar, langsung dapat memengaruhi pembentukan harga. Setiap perubahan harga dapat mengubah permintaan dan penawaran, yang dapat digambarkan pada penggabungan skala permintaan dan penawaran berikut ini.


Skala Permintaan dan Penawaran Sepatu

Dari skedul permintaan dan penawaran di atas dapat dibuat grafik sebagai berikut.






Grafik harga keseimbangan

Sumbu OX menggambarkan tingkat permintaan dan penawaran yang ada. Sumbu OY menggambarkan tingkat harga yang berlaku.

Titik E merupakan titik perpotongan kurva permintaan dan penawaran, di mana terjadi pada harga Rp8.000,00 dan jumlah permintaan seimbang dengan jumlah penawaran yaitu 300 kg. Keseimbangan harga dan jumlah ini disebut harga pasar atau equilibrium price.

4. Elastisitas

Konsep dasar elastisitas permintaan dan penawaran sudah dijelaskan pada subbab di atas, yakni elasitistas permintaan membahas tingkat kepekaan permintaan jumlah barang dan elastisitas penawaran menunjukkan tingkat kepekaan penawaran jumlah barang. Untuk dapat mengetahui koefisien elastisitas harga tersebut, maka kamu bisa menggunakan rumus berikut:
Keterangan:

ΔQ : perubahan jumlah permintaan

ΔP : perubahan harga barang

P : harga mula-mula

Q : jumlah permintaan mula-mula

E : elastisitas permintaan/penawaran

Adapun, koefisien elastisitas permintaan dan penawaran memiliki sifat-sifat tertentu. Sifat-sifat itu ialah:

1. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis (E>1)
Persentase perubahan kuantitas permintaan > persentase perubahan harga sering terjadi pada produk yang mudah dicari barang penggantinya. Hal itu berarti barang tersebut sangat peka terhadap perubahan harga.

Contohnya: pakaian, makanan ringan, dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti ini:



2. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis (E<1)
Persentase perubahan kuantitas permintaan < dari persentase perubahan harga biasanya terjadi pada produk kebutuhan sehari-hari. Misalnya, beras yang dibutuhkan mayoritas masyarakat Indonesia sebagai bahan pangan utama.

Orang akan tetap membelinya meskipun harganya naik. Meski dapat dihemat penggunaannya, akan tetapi cenderung tidak akan sebesar kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya, jika harga turun konsumen tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Hal itu dikarenakan konsumsi beras memiliki keterbatasan, misalnya rasa kenyang. Bila digambarkan dalam bentuk kurva maka akan menjadi seperti di bawah ini:



3. Permintaan/Penawaran Bersifat Unitary/Uniter (E=1)
Persentase perubahan kuantitas permintaan = persentase perubahan harga termasuk sifat yang dapat dikatakan sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis (inelastis). Contoh dari produk elastisitasnya uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Bentuk kurvanya ialah sebagai berikut:



4. Permintaan/Penawaran Bersifat Elastis Sempurna/Tak Terhingga (E= ~)
Elastisitas dikatakan tak terhingga bila pada suatu harga tertentu pasar sanggup membeli atau menjual semua barang yang ada di pasar. Namun, kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi nol (0).

Contoh produk yang permintaanya bersifat elastis tak terhingga atau sempurna di antaranya barang atau jasa yang bersifat komoditi. Artinya, produk tersebut merupakan barang atau jasa yang memiliki karakteristik dan fungsi sama meskipun dijual di tempat yang berbeda atau diproduksi oleh produsen yang berbeda. Dengan demikian, kurvanya berbentuk horizontal, seperti berikut:



5. Permintaan/Penawaran Bersifat Inelastis Sempurna (E = 0)
Permintaan/pernawaran bersifat inelastis sempurna maksudnya ialah perubahan harga tidak memengaruhi jumlah produk yang diminta. Dengan begitu, kurvanya berbentuk vertikal yang memiliki arti berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas produk barang atau jasa tetap tidak berubah.

Contoh produk yang permintaannya tidak elastis sempurna ialah tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas), lukisan milik pelukis yang telah meninggal (berapapun harga yang ditawar atas lukisan, dan lain sebagainya. Bentuk kurva vertikal dari permintaan/penawaran bersifat inelastis sempurna sebagai berikut:



Elastisitas Silang

Pengertian dari elastisitas silang atau cross elasticity adalah elastisitas yang mengukur tingkat kepekaan perubahan jumlah barang tertentu yang diminta (misalnya barang x) akibat perubahan harga barang lainnya (misalnya barang y). Elastisitas silang berlaku baik bagi barang-barang substitusi maupun barang komplementer. Bila dirumuskan, maka rumusnya sebagai berikut:



Besarnya nilai elastisitas hasil dari penghitungan menggunakan rumus tersebut akan menunjukkan bentuk hubungan antara barang X dengan barang Y. Sifat hubungan antarbarang itu dapat berupa hubungan komplementer (complementer) atau berupa hubungan barang yang menggantikan (substitute) atau tidak ada hubungan sama sekali (netral).

Hubungan antarbarang yang bersifat komplementer bisa terjadi antara dua jenis barang yang berfungsi saling melengkapi. Misalnya, kopi dan gula pasir. Lalu, hubungan antarbarang yang bersifat subtitusi atau saling menggantikan terjadi antara dua barang yang saling menggantikan. Misalnya, teh dengan kopi.

Dan, hubungan antar barang yang bersifat netral terjadi pada dua barang yang secara logika tidak memiliki hubungan langsung. Misalnya, air dengan komputer.

Pada elastisitas silang terdapat beberapa rumus sifatnya. Berikut rumus atas sifat-sifat tersebut:

Jika Exy > 0 untuk barang substitusi, misalnya jika harga beras naik, maka beras yang diminta akan turun sehingga gandum yang diminta akan naik.
Jika Exy < 0 untuk barang komplementer, misalnya jika harga gula naik sehingga menyebabkan gula yang diminta turun, maka teh yang akan diminta juga turun.
Jika Exy = 0 untuk dua barang yang netral atau tidak memiliki hubungan sama sekali.
Elastisitas Pendapatan

Elastisitas pendapatan atau income elasticity adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta (Q) akibat perubahan pendapatan riil (Y) konsumen. Rumus elastisitas pendapatan sebagai berikut:



Produk barang dengan Ei > 0 merupakan barang normal. Bila nilai Ei = 0 maka barang tersebut merupakan barang kebutuhan pokok. Bila Ei < 0 maka barang tersebut termasuk barang mewah. Apabila barang dengan Ei > 0 permintaan terhadap barang tersebut justru menurun pada saat pendapatan riil meningkat. Hal itu mengindikasikan bahwa  barang tersebut adalah barang inferior atau barang yang mempunyai kualitas kurang baik di mata konsumen.

Catatan KD 3 Ekonomi

Peran pelaku ekonomi dalam kegiatan ekonomi

A. Kegiatan ekonomi


1. Produksi

a. Pengertian produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan. Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan bentuknya dinamakan produksi barang.
b. Tujuan produksi
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran. Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang atau perusahaan yang menjalankan suatu proses produksi disebut Produsen.
    c. Faktor-faktor produksi
      1) Sumber daya alam/ fisik (Physical Resources)
      2) Sumber daya manusia/ Tenaga kerja (Labor)
      3) Modal (Capital)
      4) Kewirausahaan (Entrepreneurship)
d. Teori perilaku produsen
     Teori perilaku produsen ada 2, yaitu :
   1) jangka pendek, perusahaan memiliki input tetap dan menentukan berapa banyaknya input variabel yang harus dipergunakan. Untuk membuat keputusan, pengusaha akan memperhitungkan seberapa besar dampak penambahan input variabel terhadap produksi total. Pengusaha dalam melakukan proses produksi untuk mencapai tujuan harus menentukan dua macam keputusan:
a. Berapa output yang harus diproduksi
b. Berapa dan dalam kondisi faktor-faktor produksi (input) digunakan
   2) Produksi jangka panjang suatu proses produksi tidak bisa diukur dengan waktu tertentu, misalnya 10 tahun, 5 tahun, 15 tahun dan seterusnya. Jangka panjang suatu proses produksi adalah jangka waktu di mana semua input atau faktor produksi yang dipergunakan untuk proses produksi bersifat variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap.
d. Konsep biaya produksi
  1) biaya variabel(VC) adalah biaya yang besarnya tergantung pada output yang dihasilkan. Misalnya biaya bahan untuk menghasilkan suatu produk. Semakin banyak produk yang dihasilkan, maka semakin banyak banyak bahan yang digunakan sehingga biayanya lebih besar.
      2) Biaya tetap(FC) dalah biaya yang tidak tergantung banyak sedikitnya produk yang dihasilkan. Misalnya biaya penyusutan mesin. Biaya penyusutan ini tidak tergantung apakah mesin digunakan pada kapasitas penuh, stengah kapasitas atau bahkan tidak digunakan, biaya tetap harus dikeluarkan sebesar penyusutan yang ditetapkan per tahunnya.
      3) Biaya Total (TC)
    Biaya total adalah biaya yang diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu.  Biaya ini terdiri dari :
-Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost/TFC)
  Biaya yang besarnya tidak berubah dengan berubahnya output
- Biaya Variabel Total (Total Variable Cost/TVC)
 Yaitu biaya yang selalu berubah dengan berubahnya output yang diproduksi. Rumus hubungan antara ketiganya adalah:  TC = TFC + TVC.
      4) Biaya Rata-rata (Average Cost/AC)
Yaitu biaya produksi total dibagi dengan output yang dihasilkan (biaya per unit output).
Biaya ini terdiri dari:
- Biaya Tetap Rata-rata (Average Fixed Cost/AFC)
Adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah output, TFC/Q.
- Biaya Variabel Rata-rata (Average Variable Cost/ AVC)
Adalah jumlah biaya variabel total dibagi dengan output, TVC/Q.
            Sehingga Biaya Rata-rata (AC) = AFC + AVC.
      5) Biaya Marjinal (Marginal Cost/ MC)
Yaitu perubahan biaya total akibat kenaikan output sebesar satu unit.
MC = TC/Q
MC = TVC/Q
MC = TVC/Q + TFC/Q
  e. Konsep penerimaan dan laba maksimum
1) Total Revenue (TR)
TR adalah keseluruhan penerimaan yang diterima perusahaan dari penjualan outputnya kepada konsumen (TR = P x Q).
2) Average Revenue (AR)
AR adalah penerimaan yang didapatkan perusahaan dari setiap unit output yang terjual (AR = TR/Q).
3) Marginal Revenue (MR)
MR adalah besarnya kenaikan penerimaan total (TR) yang disebabkan oleh tambahan penjualan output sebanyak satu unit (MR = ∆TR/∆Q).

2. Distribusi

   a. Pengertian Distribusi
Distribusi adalah kegiatan ekonomi yang menjembatani kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.

   b. Faktor yg mempengaruhi distribusi

a.Faktor Pasar
Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian.

b.Faktor Barang

Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan.

c.Faktor Perusahaan

Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan.

d.Faktor Kebiasaan dalam Pembelian

Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang

    C. Mata rantai distribusi

Saluran distribusi adalah saluran distribusi adalah lembaga-lembaga distributor atau lembaga-lembaga penyalur yang mempunyai kegiatan untuk menyalurkan barang-barang atau jasa-jasa dari produsen ke konsumen.

Terdapat berbagai macam saluran distribusi barang konsumsi, diantaranya :

1. Produsen – Konsumen , bentuk saluran distribusi ini merupakan yang paling pendek dan sederhana karena tanpa menggunakan perantara.
2. Produsen – Pengecer – Konsumen , Produsen hanya melayani penjualan dalam jumlah besar kepada pedagang besar saja, tidak menjual kepada pengecer.
3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen . Saluran distribusi ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan saluran distribusi tradisional. karena produsen hanya melayani pedagang besar saja.
4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen, produsen memilih agen sebagai penyalurnya. Ia menjalankan kegiatan perdagangan besar dalam saluran distribusi yang ada.
5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen . produsen sering menggunakan agen sebagai perantara untuk menyalurkan barangnya kepada pedagang besar yang kemudian menjualnya kepada toko-toko kecil.

3. Konsumsi

   a. Pengertian konsumsi
Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus. Pihak yang melakukan konsumsi disebut konsumen.

  b. Tujuan konsumsi

Kegiatan konsumsi yang dilakukan manusia bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh kepuasan setinggi-tingginya, sehingga tercapai tingkat kemakmuran.

  c. Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumsi

1. Penghasilan
Pengahasilan atau pendapatan seseorang berpengaruh besar terhadap tingkat konsumsi seseorang atau organisasi. Semakin besar penghasilan seseorang maka orang tersebut akan mengkonsumsi lebih banyak barang/ jasa, begitu juga sebaliknya.

2. Tingkat Pendidikan

Pendidikan sangat mempengaruhi pola pikir seseorang dalam melakukan kegiatan konsumsi. Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, umumnya tingkat konsumsinya juga akan semakin tinggi, begitu juga sebaliknya.

3. Harga Barang dan Jasa

Harga barang dan jasa dapat mempengaruhi tingkat konsumsi seseorang. Semakin tinggi harga barang dan jasa, maka tingkat konsumsi akan semakin rendah, dan begitu juga sebaliknya.

4. Jumlah Keluarga

Keluarga yang jumlah anggotanya lebih besar akan membuat tingkat konsumsinya semakin besar, begitu juga sebaliknya.

5. Jenis Kelamin

Kebutuhan barang/ jasa antara pria dan wanita tentunya sangat berbeda. Hal tersebut juga akan mempengaruhi tingkat konsumsi.

6. Selera dan Gaya

Sebagian orang memiliki selera dan gaya yang lebih baik, baik dalam hal berbusana maupun hal lainnya. Hal ini membuat tingkat konsumsi mereka menjadi lebih tinggi ketimbang mereka yang kurang memperhatikan gaya.

7. Adat Istiadat dan Kebiasaan

Kebiasaan dan adat istiadat di suatu daerah juga mempengaruhi tingkat konsumsi masyarakatnya.

B. Pelaku ekonomi

Apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi? Pengertian Pelaku Ekonomi adalah semua pihak yang melakukan kegiatan ekonomi (produksi, distribusi, dan konsumsi), baik itu perorangan maupun organisasi (pemerintah atau swasta).
1. Pelaku ekonomi dan perannya dalam kegiatan ekonomi

   1. Rumah Tangga Keluarga (Konsumen)

Rumah tangga keluarga adalah pelaku ekonomi yang lingkupnya kecil baik itu individu maupun kelompok yang terdiri dari Bapak, Ibu, anak, paman, tante, kakek, nenek, hingga asisten rumah tangga.
Semua rumah tangga pasti membutuhkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya maka rumah tangga keluarga mengeluarkan penghasilannya untuk membeli berbagai barang/ jasa yang dibutuhkan.

Untuk memperoleh penghasilan, kelompok rumah tangga keluarga memanfaatkan faktor produksi mereka, yaitu tenaga, untuk dijual kepada rumah tangga perusahaan. Adapun beberapa kegiatan pokok dari rumah tangga adalah sebagai berikut:


Memperoleh penghasilan dari perusahaan/ produsen berupa gaji, upah, bunga, laba, dan sewa.

Memperoleh penghasilan dari lembaga keuangan dalam bentuk bunga atas simpanan mereka.
Membelanjakan pendapatan mereka di pasar barang.
Menabung sebagian dari pendapatan mereka pada lembaga keuangan.
Membayarkan pajak kepada pemerintah.
Melakukan transaksi pembelian di pasar uang karena membutuhkan uang tunai untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari.
Baca juga: Kegiatan Ekonomi

2. Perusahaan/ Produsen

Perusahaan atau rumah tangga perusahaan adalah semua bentuk usaha yang menjalankan bisnis yang sifatnya tetap dan terus-menerus untuk mendapatkan keuntungan ekonomi, serta didirikan, beroperasi, dan berkedudukan di wilayan negara Indonesia.

Adapun beberapa kegiatan kelompok perusahaan atau produsen adalah sebagai berikut:


Menghasilkan produk, baik itu barang maupun jasa, serta berperan sebagai pemasuk di pasar barang/ jasa.

Memanfaatkan berbagai faktor produksi yang ada pada rumah tangga konsumsi untuk melakukan proses produksi.
Memohon kredit modal kerja kepada lembaga keuangan untuk membangun atau mengembangkan usaha mereka.
Menentukan pembelian berbagai barang modal dan stok barang lainnya.
Membayarkan pajak kepada pemerintah atas penjualan barang yang dihasilkannya.
Baca juga: Perilaku Konsumen

3. Lembaga Keuangan

Lembaga keuangan adalah semua pihak yang melakukan kegiatan keuangan, baik bank maupun bukan bank, untuk membantu meningkatkan perekonomian suatu negara.

Adapun beberapa kegiatan kelompok lembaga keuangan adalah sebagai berikut:




Menghimpun dana dari berbagai pihak, baik rumah tangga konsumen maupun perusahaan.

Menyediakan kredit modal usaha bagi perusahaan/ produsen untuk meningkatkan kinerja produksi mereka.
Menyediakan uang giral untuk kegiatan transaksi keuangan.
Baca juga: Pengertian Lembaga Keuangan

4. Pemerintah

Pemerintah adalah pihak yang memiliki peran penting dalam perekonomian dimana tugasnya adalah mengatur dan mengendalikan perekonomian suatu negara dengan berbagai kebijakan ekonomi untuk memakmurkan warga negaranya.

Beberapa kebijakan pemerintah di bidang ekonomi adalah sebagai berikut:


Membuatu kebijakan fiskal, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pendapatan dan pengeluaran negara.

Membuat kebijakan moneter, yaitu kebijakan yang berkaitan dengan pengaturan jumlah uang yang beredar untuk mengendalikan laju inflasi.
Membuat kebijakan keuangan internasional, yaitu segala kebijakan di bidang keuangan yang berkaitan dengan dunia internasional. Misalnya perdagangan internasional, kerjasama ekonomi dengan negara lain.
Adapun beberapa kegiatan pemerintah dalam perekonomian adalah sebagai berikut:
Menarik pajak langsung dan pajak tidak langsung.
Belanja segala kebutuhan pemerintahan dimana dananya berasal dari pendapatan negara.
Melakukan pinjaman dari luar negeri untuk membantu pembiayaan pembangunan dalam negeri.
Menyewa tenaga kerja ahli untuk membantu berbagai tugas dan pekerjaan pemerintah.
Menyediakan kebutuhan uang kartal bagi masyarakat.
Baca juga: Sumber Keuangan Negara

5. Masyarakat Luar Negeri

Setiap negara memiliki kondisi geografis dan masyarakat yang berbeda-beda. Hal ini mengakibatkan masing-masing negara memiliki sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berbeda pula.

Perbedaan sumber daya tersebut mengakibatkan setiap negara memiliki ketergantungan pada negara lain karena tidak bisa memenuhi kebutuhannya sendiri. Itulah sebabnya setiap negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri.


Adapun beberapa kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh masyarakat luar negeri adalah sebagai berikut:


Menyediakan kebutuhan barang tertentu untuk diimpor oleh negara lain.

Melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan negara lain untuk saling memenuhi kebutuhan masing-masing negara.
Melakukan investasi dengan menyediakan kredit untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah dan swasta di dalam negeri.
Masuk ke dalam pasar uang Indonesia sebagai penyalur uang dari luar negeri, peminta kredit, dan uang kartal rupiah untuk kebutuhan semua cabang perusahaan mereka di dalam negeri.
Menjadi media penghubung pasar uang dalam negeri dengan pasar uang luar negeri.

2. Model diagram interaksi antarpelaku (circular flow diagram)


1. Perekonomian (Circular Flow Diagram) 2 Sektor / Sederhana

Pengertian perekonomian sederhana adalah aliran-aliran yang menggambarkan perputaran arus uang dan barang di antara dua pelaku kegiatan ekonomi diantaranya rumah tangga keluarga dan rumah tangga produsen (Perusahaan).

Perekonomian 2 sektor pada diagram di bawah ini akan dijelaskan tentang aliran pendapatan pada perekonomian yang hanya melibatkan Dua pelaku kegiatan ekonomi silahkan perhatikan diagram berikut :


2. Perekonomian (Circular Flow Diagram) 3 Sektor / Tertutup

Yang dimaksud dengan perekonomian 3 sektor adalah aliran atau perputaran arus uang dan barang di antara tiga pelaku kegiatan ekonomi yaitu pemerintah dengan rumah tangga dan perusahaan.

Berikut ini adalah diagram pada aliran interaksi perekonomian 3 sektor:




3. Perekonomian (Circular Flow Diagram) 4 Sektor / Terbuka

Pengertian Perekonomian 4 Sektor adalah kegiatan perekonomian yang menimbulkan arus barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri (ekspor) atau sebaliknya (impor).

Berikut ini adalah diagram pada aliran interaksi perekonomian 4 sektor:

Sekian, terima kasih

Minggu, 03 November 2019

Catatan Keuangan dan Kegiatan Harian 2

Catatan Keuangan Harian

 Berikut adalah catatan keuangan saya 7 hari terakhir ini.

 Berikut adalah Laporan keuangannya.


 Berikut adalah laporan perkategori pengeluaran dan pemasukan saya


 Berikut adalah grafik pemasukan dan pengeluaran harian saya
Dari data diatas, saya sering menggunakan uang saya karena sebagai anak SMA, kebutuhan saya sangat banyak Jika ada uang yang tersisa saya akan menyimpannya dan menggunakannya saat diperlukan. 
Harapan saya, saya dapat menghemat uang saya.

Catatan Kegiatan Harian

Berikut adalah laporan kegiatan harian saya pada minggu ini



Dari laporan diatas, dapat diketahui bahwa saya menghabiskan sebagian waktu saya di sekolah. Dikarenakan saya tidak les, saya mengisi waktu luang dengan mengikuti ekskul- ekskul. Dan sisa hari saya saya gunakan untuk belajar atau beristirahat. 

Saya juga mengisi waktu saya dengan berbagai macam ekskul di sekolah. Terkadang saya tidak bisa membagi waktu dengan baik. Sehingga, banyak kegiatan yang terlupakan oleh saya.

Saya harap saya dapat tidak menghabiskan waktu untuk hal yang tidak berguna lagi dan catatan kegiatan harian ini dapat membantu saya.

Demikianlah, catatan keuangan harian dan kegiatan harian saya yang dapat saya laporkan.
Wassalamu'alaikum wr.wb.